Fenomena “Gold Rush” terjadi di awal bulan ini, terlihat dari harga Emas yang naik tinggi dan beberapa kali memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa. Hal ini terjadi karena The Fed masih “maju-mundur’ untuk memangkas suku bunga. Di sisi lain, Bank sentral China juga memborong emas selama 16 bulan beruntun yang memicu kenaikan harga emas.
Melihat kondisi saat ini, “Gold Rush” bisa saja kembali terjadi dan Emas berpeluang memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa lagi. Untuk menghadapi fenomena ini, tentunya Anda harus menyiapkan strategi trading yang tepat.
Poin penting yang perlu diperhatikan dalam ulasan kali ini:
- Harga emas memberikan kejutan dengan berkali-kali memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa pada bulan ini. Rekor terakhir US$ 2.195 per troy ons dicatat pada 8 Maret lalu.
- Emas melaju kencang saat ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed mundur menjadi Juni dibandingkan sebelumnya Maret. Selain itu, yieldTreasury tenor 10 juga tidak mengalami penurunan tajam.
- Bank sentral China yang memborong emas dalam 16 bulan beruntun menjadi salah satu pemicu kenaikan harga emas. Perekonomian yang sedang bermasalah membuat permintaan emas batangan dan koin dari China juga melonjak 28% pada tahun lalu.
- The Fed menyatakan jika suku bunga dipangkas terlalu cepat bisa kembali memicu kenaikan inflasi, sementara jika ditahan terlalu lama bisa membahayakan perekonomian Amerika Serikat.
- Aksi borong emas dan perekonomian China yang sedang bermasalah serta dilema suku bunga di Amerika Serikatmemicu terjadinya “gold rush” pada bulan ini hingga mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.
- The Fed akan mengumumkan kebijakan moneter pada 21 Maret mendatang, yang berisi proyeksi perekonomian AS serta dot plot yang menunjukkan seberapa besar suku bunga akan dipangkas. Ini bisa memberikan dampak yang luas, tidak hanya ke pasar emas tetapi juga forex, hingga indeks
- Analisis teknikal menunjukkan ada potensi harga emas kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Sementara EURUSD dan GBPUSD berpeluang naik, sedangkan USDJPY ada potensi mengalami penurunan dalam jangka menengah.
Sumber Informasi: Portal Monex